Selasa, 08 Maret 2016

Night Flight | Review

Night Flight



Elex Media Komputindo
ISBN13 9789792777710
 
 
Novel grafis ini diadaptasi dari buku Antoine de Saint-Exupéry, sang pengarang Le Petit Prince yang sudah terkenal akan cintanya kepada dunia aviasi. 
 
Pada awal abad ke-21, pesawat terbang adalah penemuan terbaru yang merubah pergerakan dunia ketika itu. Kecepatan dan waktu singkat menjadi premis berarti dalam dunia bisnis.
 
Night Flight bercerita tentang perusahaan pos udara yang beroperasi di daerah Amerika Selatan, dengan rute Patagonia, Chile, Argentina dan Paraguay. Untuk mengejar waktu (dan menambah keuntungan), penerbangan malam pun digerakkan. Di daerah dengan iklim dan cuaca yang susah ditebak, dan masa ketika radar belum dikenal dunia navigasi, bisa dibilang penerbangan malam adalah tantangan terberat seorang pilot pesawat. 
 
Kisah ini berfokus pada dua karakter, Riviere, sang pemilik usaha pos udara yang mementingkan perusahaannya, dan menganggap bahwa kerja keras semua pihak adalah hal terpenting dalam mencapai keberhasilan itu. Karakter kedua adalah Fabien, pilot yang terbang dari Patagonia, meskipun baru memulai kehidupan berkeluarga, namun tetap berusaha berdedikasi dengan pekerjaannya yang berbahaya. 
 
Ketika badai hujan dan angin kencang mengancam para pilot penerbangan malam, kedua karakter ini kemudian dipertemukan dalam pertanyaan besar akan apakah profesionalitas pekerjaan mereka cukup berharga untuk dibayar dengan nyawa.
 
Novel grafis ini merupakan bagian dari Manga de Dokuha, serial buku yang mengangkat karya-karya sastra dari penulis besar di dunia, dan memodifikasinya dalam bentuk komik. Karena tujuan dari serial ini adalah agar karya-karya tersebut bisa lebih gampang dipahami, maka tentu ada beberapa 'perubahan' yang harus dilakukan, salah satunya adalah pemotongan beberapa narasi, dialog, dan juga jalan cerita. 
 
Yah, ketika perubahan itu dilakukan kepada tulisan Antoine de Saint-Exupéry, saya jadi rada nyesek. Narasi Saint-Exupéry adalah salah satu yang terbaik, dan ketika dirubah menjadi gambar, rasanya tidak akan sama. 
 
Gaya manga yang diterapkan juga terasa janggal di beberapa bagian cerita ini. Seperti ekspresi wajah, dan desain karakter yang agak tidak pas dengan latar belakang tempat. Tapi terlepas dari itu, versi buku ini terhitung lumayan, terutama dalam menggambarkan tekanan batin sang bos, Riviere. Dan juga lumayan, karena paling tidak berhasil dalam membuat saya penasaran dan ingin mencari buku aslinya, atau buku terjemahannya kalau masih ada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar